Sumbangsih Jean J. Rousseau Bagi Pend. Agama Kristen




1.        LATAR  BELAKANG  KEHIDUPAN   JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
Oleh : Nanang Dwi Jaryanto

Jean  Jacques  Rousseau (1712-1778) ialah spesialis falsafah Perancis dalam era ke-18 dan dilahirkan pada 28  Jun 1712 di Geneva, Switzerland. Ibunya meninggal dunia ketika ia masih kecil , ibunya yaitu putri seorang pendeta Protestan, Gereja Calvinis.  Rousseau kemudian diasuh selama beberapa tahun oleh ayahnya yang kemudiannya menyerahkan kepada pamannya. Beliau hidup bilamana Perancis menjadi salah satu centre of  civilization Eropah. Ayah Rousseau, Isaac Rousseau ialah seorang tukang jam, suka berburu dan meninati musik. Dalam karya ia bertajuk Confessions, menyatakan bahwa ayahnya banyak mensugesti kehidupan Rousseau terutama terhadap pembentukan tabiat dan pemikirannya.
Zaman kanak-kanaknya banyak dihabiskan dengan membaca pelbagai karya klasik Plutarch, seorang tokoh di zaman Romawi kuno. Beliau sangat mengkagumi tokoh ini sehingga pada suatu masa ia pernah menyampaikan bahwa ia sudah menjadi seorang Romawi ketika berusia dua belas tahun. Kebiasaan membaca buku bersama ayahnya ini diceritakan di dalam karyanya antaranya; Kita biasa membaca bergantian tanpa henti, dan menghabiskan sepanjang malam melaksanakan aktiviti ini. Kami tidak sanggup berhenti sehingga buku tersebut habis dibaca. Sehinggakan ayah saya mendengar burung layang-layang mulai berkicau dipagi hari, dan berkata dengan sedikit malu, marilah kita pulas, saya lebih kanak-kanak dari pada engkau.
Ayahnya juga ialah seorang yang terlalu mengagumi peradaban Romawi, terutama ketika mencapai puncak kejayaannya. Kekagumannya ini selalu diceritakan kepada Rousseau. Misalnya, beliau  menyatakan menginginkan hidup di negara-negara kota Romawi kuno yang menurutnya aman, sejahtera, adil dan tidak seorang pun penduduk mencicipi dirinya mengatasi undang-undang serta adanya jalinan yang bersahabat di antara anggota masyarakat. Negara kota Romawi kuno dibayangkan mirip sebuah keluarga yang bahagia. Didikan ayahnya jugalah yang menciptakankan Rousseau mengagumi Geneva, sebuah kota kecil di Switzerland, yang diibaratkan oleh ayahnya sebagai sebuah negara kota Romawi modern. Geneva yaitu kota yang sejahtera,aman dan damai, dikelilingi pegunungan-ganang, lembah-lembah dengan hutan-hutannyayang menghijau. Keadaan ekologinya membersihkan, belum tercemar. Penduduknya mematuhi undang-undang. Rousseau dan ayahnya sememangnya berbangga menjadi masyarakat kota kecil itu.
Sosialisasi di zaman kanak-kanaknya di Geneva amat mensugesti jiwa dan perkembangan intelektualnya. Dalam karyanya, Rousseau  menyatakan bahwa ia merasa beruntung dibesarkan oleh seorang ayah yang romantis dan emosional. Didikan ayahnya membuat dirinya mempunyai kepekaan perasaan dan jiwa romantis yang tinggi. Maka, tidak mengherankan jikalau semenjak kecil ia terbiasa melatih emosi dan jiwanya berbanding untuk berfikir secara rasional. Pada umur 16 Tahun, Rousseau menjadi perantau tanpa uang di dalam dompetnya.



Didikan itu memdiberikan kesan sehingga ketika Rousseau sampaumur ia lebih mementingkan kepekaan emosi dan kehalusan jiwa daripada pertimbangan rasional dan logika. Sejak kecil sehingga usia remaja, Rousseau ialah pengikut Protestan,  tetapi ketika tinggal di Turin, Italia Utara sudah bertukar menjadi penganut Nasrani ( ketika berumur 28tahun).. Beliau pernah mejadi guru musik dan mengunjungi daerah-daerah di sekitar Swirzerland dan Perancis. Tahun 1932, di Chambery ia diangkat menjadi anak asuhan Madam deWarren, seorang janda kaya dan cantik. Janda ini ternyata jatuh hati dengan keperibadian Rousseau yang kemudiannya menjadikannya kekasih. Pada usia yang ke 20 Rousseau menyampaikan bahwa Madam de Warren  treats me as a man. Madam de Warren amat berjasa membentuk keperibadian dan tabiat pemikiran Rousseau. Wanitainilah yang sudah membiayai pendidikannya, menyediakan perpustakaan peribadinya serta membentuknya menjadi seorang penulis yang hebat.
Episode yang terjadi pada tahun 1750 ini ialah titik balik dalam kehidupan Rousseau. Dia melihat secercah inspirasi akan apa yang harus ia lakukan. Orang-orang lain yang mengikuti kompetisi itu pada umumnya mempersembahkan klarifikasi ihwal asal-muasal seni dan ilmu pengetahuan. Rousseau tidak sama dengan mereka. Dia berargumen ihwal superiority alam. Secara tiba-tiba, sebagaimana apa yang dia katakan dalam Confessions, dia menaruh sebuah antusiasme yang berlebih-lebihan untuk kebenaran, kebebasan, dan kebajikan. Dia berkata bahwa dia sudah menyatakan pada dirinya sendiri. Kebajikan, kebenaran! Saya akan meneriakan terus-menerus kebajikan dan kebenaran! Dia menambahkan baju pulasku terendam dengan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Linangan air mata mungkin bisa benar: dia memang gampang mengeluarkan air mata. 
Yang niscaya yaitu bahwa Rousseau memutuskan untuk menulis essay sejalan dengan apa yang menjadi inti dari serangkaian keyakinannya, dan memenangkan hadiah lantaran pendekatannya yang paradoks, dan menjadi populer dalam waktu sekejab. Ini ialah satu masalah seorang pria yang berumur tiga puluh sembilan, yang hingga ketika itu hidup dalam kepahitan dan ketidaksuksesan, merindukan perhatian dan ketenaran, dan akhirnya, dia benar-benar memperolehnya. Essaynya sangat lemah dan kini hampir tidak sanggup dibaca.
Publikasi Discours dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan tidak membuat Rousseau kaya, meskipun buku itu disirkulasikan secara luas dan diproduksi hampir tiga ratus kali, namun jumlah salinan yang terjual sedikit dan penjual bukulah yang menikmati hasil dari karya semacam itu. Disisi lain, ini mempersembahkan jalan bagi Rousseau untuk bergaul dengan kaum aristokrat, yang pada ketika itu sangat terbuka untuk para intelektual.


Rousseau sanggup mensupport dirinya dengan salinan musik (tulisan tangannya sangat bagus) tetapi setelah tahun 1750 dia selalu dalam posisi tergantung kepada keramahtamahan para aristokrat, kecuali (sebagaimana sering tejadi) ketika dia menentukan untuk bertengkar dengan siapa saja yang menyingkirkannya lantaran dianggap tidak berarti. Untuk masalah pekerjaan, dia menjadi seorang penulis yang professional. Dia selalu kaya ide-ide, dan ketika dia ingin menuangkannya, dia bisa menuangkan dengan simpel dan bagus. Tetapi dampak dari buku-bukunya baik semasa hidupnya ataupun jauh sesudahnya sangatlah bervariasi.
Ketenarannya yang dimulai spesialuntuk pada penganugerahan hadiah essay. Kemashurannya terus berkibar dan diikuti terbit dua bukunya. Pertama yaitu Novelnya La Nouvelle Héloïs, terjemahan dalam bahasa Inggris, Letters of Two Lovers dan yang kedua yaitu Clarissa. Ceritanya ihwal mengejar, mengoda, pertobatan, eksekusi seorang perempuan muda, ditulis dengan ketrampilan menulis yang hebat untuk menarikdanunik baik para pembaca, khususnya wanita, dan pasar dikaum perempuan kelas menengah dengan cita rasa moralitas mereka. Isinya sangat terang-terangan untuk waktu itu, tetapi pesan karenanya betul-betul pas.
Kemasyhuran Rousseau semakin luas pada tahun 1762 dengan terbitnya Émile, dimana dia meluncurkan ribuan ide-ide ihwal alam dan sikap-sikap insan terhadapnya. Buku ini menarikdanunik jumlah maksimum pembaca. Dia memasukkan dalam bukunya Émile sebuah penggalan yang berjudul Profession of Faith; yang mana dia menuduh kawan-kawan intelektual di era Pencerahan, khususnya yang atheis ataupun yang spesialuntuk deis, dengan sebutan arogan dan dogmatis, menyatakan dengan apa yang disebut skeptis untuk mengetahui segalanya dan tanpa memperhatikan kerusakan yang mereka buat terhadap tiruana orang dengan meruntuhkan keyakinannya. Mereka menghancurkan dan menginjak-injak dibawah kakinya tiruana orang yang terhormat yang mengikuti aliran agama dan mengambil spesialuntuk satu kekuatan yaitu nafsu akan harta dan kekuasaan.
Tindakan Rousseau ini memang sebuah alat yang sangat efektif, namun untuk menyeimbangkannya, Rousseau juga merasa perlu untuk mengKoreksi Gereja yang sudah mapan, khususnya ihwal keyakinan terhadap keajaiban dan takhayul. Rousseau sangat tidak berhati-hati dengan memasukan Koreksian tersebut dalam karya Emile. Ini barangkali lantaran dia frustrasi dengan pembajakan bukunya. Sesudah itu Rousseau menjadi tertuduh di mata kaum gereja Perancis sebagai seorang pengkhianat ganda.



Sesudah beragama Katolik, dia kemudian pindah lagi ke Kalvinisme biar supaya mendapatkan kembali kewargguagaraan Genewa. Pada ketika itu, Parlemen Paris yang didominasi oleh Jansenist menolak keras sentiment anti-katolik didalam karya Rousseau Émile. Dan Mereka memerintahkan buku tersebut untuk dibakar didepan Palaies de Justice and mengeluarkan juga surat perintah untuk penangkapan Rousseau. Dia selamat lantaran mendapat peringatan dari kawan-kawannya yang mempunyai kedudukan tinggi di pemerintahan. Sesudah itu, dia menjadi seorang pelarian selama bertahun-tahun. Orang-orang Kalvanist juga menolak bukunya Émile bahkan diluar wilayah katolikpun dia terpaksa pindah dari satu tempat ketempat lain. Namun dia selalu mendapatkan perlindungan, di Britain (dimana dia tinggal selama 15 bulan pada tahun 1766-67) dan di Perancis pun juga demikian, dimana dia hidup dari 1967 dan seterusnya.
Beliau banyak menghasilkan tulisan-tulisan yang mana ramai beranggapan tulisannya ialah faktor penting bagi pertumbuhan sosialisme, romantisme, totalitersme, anti-rasionalisme serta dikatakan mengilhamkan Revolusi Perancis pada tahun 1789 dan ialah penyumbang kepada ide-ide moden yang menuju kepada kebebasan, kesamaan dan keadilan. Antara penulisan ia yang populer adalah Disc ourse On The Origin of Inequality  (1755), La Nouvelle Heloise(1761),The Social Contract ,Du Contrat Social (1762), Emile (1762) dan Confessions(1770).
Rousseau juga dikenali sebagai pemikir politik yang radikal lantaran di samping mengemukakan pendapat terkena sejarah insan yang agak idealistik, ia juga mencadangkan beberapa kasus yang perlu diperkenalkan supaya insan sanggup mengekalkan sifat-sifat tiruanla jadi. misalnya, ia mencadangkan satu cara pendidikan dan pengasuhan yang ia yakin akan menghasilkan insan yang tidak dicemari sifat-sifat jelek malahan sudah niscaya mewujudkan insan yang mempunyai sifat yang serba legkap..
 Pada ketika kematiannya., reputasinya mulai segar kembali dan mencapai puncaknya ketika revolusi Perancis mengambil alih kekuasaan.  Dia meninggal dunia pada tahun 1778, dia dikubur di Île des Peupliers dekat danau Ermononville dan dengan cepat tempat itu menjadi tempat tujuan peziarah orang-orang sekuler dari seluruh Eropa, mirip kuil orang-orang suci Abad Pertengahan. Pujian terus didiberikan jauh setelah abunya dipindah di Panthéon, Paris.







Tanggapan Kelompok : LATAR  BELAKANG  KEHIDUPAN   JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
1.    Semangat untuk belajar, untuk menyebarkan dirinya , serta untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan harus dilakukan , dijalani dan diperjuangkan,  jika ingin berhasil hidupnya serta menjadi berkat bagi banyak orang,   Seperti Jean Jacques Rousseau yang yaitu anak yatim semenjak kecil, dan ayahnya spesialuntuk seorang tukang Jam namun bisa menjadi tokoh Pelopor Ilmu.
2.    Kehidupan Seorang ayahnya ternyata sanggup mensugesti pembentukan tabiat dan pemikiran anaknya,  Salah satu contohnya kehidupan kasatmata Rousseau yang ternyata banyak dipengaruhi oleh ayahnya , terutama  dalam pembentukan tabiat dan pemikirannya, hal itu di tulisnya dalam karya ia bertajuk “ Confessions”. Oleh lantaran itu jadilah ayah atau orang bau tanah yang baik bagi anak-anak di rumah, maupun di tempat kiprah kita.
3.    Suramnya kehidupan seseorang waktu kecil,waktu remaja belum tentu mengakibatkan kehidupannya suram ketika dia sudah Dewasa.
4.    Lingkungan dan pergaulan mensugesti pembentukan pribadi, pola pikir, perilaku seseorang.
2.      Pandangan Teologis JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
Pandangan Rousseau yang paling matang ihwal Agama dibahas dalam buku “Emile”, pada penggalan yang berjudul  “ Pengakuan Iman Seorang Imam Savoi” dipaparkan dalam rangka pendidikan agama bagi pelajar yang berjulukan “Emile”. Yang pada dasarnya pemaparannya :
1.    Memaparkan kehidupan pribadi Rousseau ( si imam Savoi)  Ia pernah melanggar sumpah kesuciannya sebagai imam.
2.    Dalam pengasingannya ia merenungkan bahwa Imanya berupa warisan.
3.    Imam Savoi ( Rousseau ) berpaling  ke pokok-pokok pernyataan yang dianjurkan oleh pemeluk agama dari pelbagai komplotan iman,  sesudah membaca  tulisan kaum Filsuf, hasilnya mengecewakan, yaitu ; 
(1). pengarang-pengarang pokok imannya arogan dan beropini karangannya betul-betul benar, padahal mereka itu kejam, mereka senang meremehkan gagasan yang bukan miliknya,tanpa menganjurkan pandangan yang menjawaban keberatan yang diucapkan oleh pemikir lain.
(2). Masing-masing pemeluk agama tidak spesialuntuk memdiberitakan kebenaran agama mereka, namun mereka rajin merendahkan martabat para penganut agama-agama lain.





Siasat yang digunakan Rousseau untuk menyoroti keberadaan insan di dunia ini :
1.      Untuk menyoroti keberadaan insan ,Rousseau bertitik tolak dari pengalaman pribadi secara langsung.
2.      Melalui proses berefleksi saja ia sanggup memperoleh pengetahuan  yang sanggup dipercaya, tanpa perlu  menerima pernyataan khusus.
3.      melaluiataubersamaini penerapan metode alamiah saja akan hingga pada beberapa pokok iman.
4.      Rousseau menjauhkan diri dari tiruana pendapatyang menyalahkan pemeliharaan Tuhan serta mengecamnya.
5.      Rousseau tidak keberatan jikalau Allah menjatuhi eksekusi bagi diri kaum jahat,sehingga karenanya dibutuhkan sesama jahat itu akan memperoleh perdamaian abadi dikemudian hari.
6.      Orang yang sudah menyadari asas keadilan dan kebajikan yang hendak digunakan sebagai tolak ukur untuk mempertimbangkan tindakannya. ( oleh Rousseau dinamai Asas “Hati Nurani “).
7.      Yesus dianggap orang yang paling mulia.
Rousseau berpendapat, bahwa insan yaitu makhluk yang paling dekat dengan Allah. Namun kenyataan ini bukanlah hasil dari prestasi manusia,melainkan kehendak Tuhan Sebagai hasilnya,ada dasar pertama untuk memuji Tuhan. Tetapi jikalau diperiksa dengan seksama, hasilnya mengecewakan,tatanan yang sudah ada bahwasanya tidak demikian.

3.      Pandangan Psikologis  JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
1.      Walaupun Rousseau bukan hebat Psikologi, namun ia betul-betul yaitu seorang penggerak Psikologi dalam bidang Pendidikan lantaran ; Rousseau mendorong para pendidik  dan orang bau tanah untuk menyebarkan pendidikan yang sesuai dengan sifat dengan  sifat pertumbuhan khas  si anak .
2.      Orang sampaumur perlu diperlakukan  sebagai orang dewasa,dan si anak perlu diperlakukan sebagai seorang anak.
3.      Ruang lingkup studinya mencakup beberapa aspek anak dari empat golongan umur, yaitu :
(1). 0 hingga selesai umur 4 tahun ( balita ), masa kanak-kanak
(2). 5 hingga 11 tahun, masa remaja muda
(3). 12 hingga 14 tahun, masa remaja bau tanah atau masa cowok muda
(4). 15 hingga dengan 20 atau 21 tahun ,yaitu sudah sampaumur dan siap untuk mendapatkan tanggung jawaban  berkaitan pernikahan.





4.      Pandangan Pendidikan Secara Umum  JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
1.              ROUSSEAU, baiklah dengan dalil COMENIUS  bahwa status “ manusia” tidak dicapai sebagai hasil kelahiran saja, malahan lantaran ia dijadikan sedemikian rupa oleh Pendidikan yang bersumber  pada tiga hal, yaitu; alam, insan dan benda-benda.
2.              Jika keselarasan antara ketiga sumber pendidikan tersebut ( alam, manusia,dan benda-benda) ada, maka si pelajar sudah dididik dengan baik.
3.              Tujuan Pendidikan secara umum yakni untuk menyebarkan tiruana talenta si anakdidik biar mereka diperlengkapi hidup merdeka terlepas  dari ketergantungan para prakarsa orang lain, atau tempatnya yang khusus dalam masyarakat.
4.              Rousseau berpendapat; kiprah hidup merdeka yaitu panggilan yang perlu diajarkan kepada anakdidik.
5.              Alam yaitu Guru dasariah, dan walaupun alam yaitu guru dasariah, tetap harus ada guru insgua yang mengembangkan  tugas berguru secara teratur yang selaras dengan alam.
6.              Kesempatan belajar; tidak spesialuntuk  wajib disediakan bagi anak-anak pria saja, tetapi anak-anak perempuan juga.
7.              Kurikulum ; bersifat  kontektual dan akan muncul secara masuk akal dalam proses hidup bersama, jadi mereka merasa tidak terbelenggu oleh Kurikulum yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah.


5.      Pandangan Pendididikan Agama berdasarkan  JEAN  JACQUES  ROUSSEAU

1.      Demi kepentingan agama sendiri , bahkan kemuliaan Allah pun, Rousseau berpendapat; Pendidikan agama terlampau penting untuk diajarkan untuk anak-anak.
2.       Sebelum berumur 15 tahun ke atas bukan spesialuntuk tidak mencapai samasukan , alasannya yaitu pendidkan itu kelak menjadi kendala yang menghalangi  penerimaan agama yang sebenarnya.
6 alasan  Rousseau Pendidikan Agama Kristen tidakboleh masuk ke dalam pengalaman berguru si anak di belum dewasa 15 tahun , yaitu :
(1). Gagasan yang salah ihwal Allah yang ditangkap anak cenderung menjadi endapan yang tidak terhilangkan dalam pikiran si anak ketika ia dewasa. Alhasil ia hidup sebagai seorang yang sampaumur berdasarkan pengertiannya ihwal Allah yang ia terimanya sewaktu ia sebagai seorang anak.





(2). Anak diharuskan menghafalkan Katekismus, meski isinya asing bagi anak, akan menarikdanunik kesimpulan bahwa agama yaitu sesuatu yang khusus bagi anak, yaitu suatu pokok yang berada diluar kemampuannya untuk dipahami. Memang sanggup ia hafalkan tiruana pertanyaan dan jawabanan, tetapi ia rindu sekali akan masa sampaumur nanti tatkala agama sanggup ditinggalkan.  Kesimpulan itu dikuatkan  lagi lantaran sering kali ia melihat bahwa orang sampaumur tidak berdoa dan tidak terus mendalami imannya.
(3). Oleh lantaran katakismus anak disuruh mengucapkan jawabanan yang bukan jawabanan yang sudah menjadi miliknya, maka dalam pikirannya agama dikaitkan dengan pengalaman yang tidak jujur.
(4). Tekanan atas kepercayaan yang tampak  dalam katekismus  menyelewengkan perhatian anak dari hal-hal yang jauh lebih penting , yaitu budpekerti pribadi yang baik dan pelayanan demi sesame manusia.
(5). Gaya diberibadah  cenderung memusatkan perhatian anak pada hal-hal  keagamaan yang lahiriah saja. Pakaian Pelayan Firman, isi liturgy,sakramen-sakramen, hari raya gereja, selalu ada resiko; bahwa anak menganggap keterlibatan dalam kebaktian sendiri yaitu perbuatan  yang mengambarkan kesetiaannya kepada Tuhan. Oleh lantaran itu lupa, bahwa Allah mencari kebaktian yang turut memperbaiki  mutu kehidupan dari setiap orang yang percaya.
(6). Pendidikan Agama Kristen yang berporos pada katekismus disusun berdasarkan praduga yang salah ihwal perkembangan pikiran anak. Menurut praduga , kemampuan menghafalkan  jawabanan atas pertanyaan ihwal apa saja adalah  sama dengan memperoleh makna  yang tercantum didalamnya. Disamping itu, isi pertanyaan dan jawabanan yang terlampau jauh  dari pengalaman sehari anak-anak.

6.      Pandangan Asas-asas Pendidikan Khusus berdasarkan  JEAN  JACQUES  ROUSSEAU
1.      Anak Balita ( kelahirannya hingga dengan 4 tahun )
Dapat  didiberikan beberapa hala kiprah berguru mirip :
(1). Menyusui dari payudara ibu.
(2). Menggerakan anggota badan secara bebas
(3). Memeriksa banyak hal yang berada dalam dunia sekitarnya
(4). Menyentuh banyak benda yang ada disekitarnya




(5). Memenuhi kebutuhan sendiri; dalam arti keperluan akan pertolongan  dari orang lain semakin dikurangi.
(6). Mengalami aturan alam dalam arti ia mendapatkan hasil pribadi dari tindakannya dan tidak  dari campur tangan orang disekitarnya
(7). Memanfaatkan bahasa ibu secara benar.

2.      Masa Kanak-kanak  (  umur 5 hingga 11 tahun )
(1)   Melatih kemampuan secara jasmani
(2)   Memperbaiki ketrampilan yang berkaitan dengan kebutuhan hidup
(3)   Mempertajam penerapan panca indera
(4)   Bersaingan spesialuntuk dengan diri sendiri saja
(5)   Bertindak baik  
3.      Masa anak ( yang berumur 12 hingga 14 tahun )
(1)      Melatih anak membuat serta menggunakan alat –alat
(2)      Memupuk perkembangan Intelektual
(3)      Melibatkannya dalam Pertimbangan Apa yang benar dan Berharga

4.      Masa  Puber
(1)      Membahas Arti Perteman dekatan dan Cinta Kasih
(2)      Memahami sesama sebagai diri Pribadi
(3)      Memeluk Agama Yang sanggup dipertahankan
(4)      Melayani kebutuhan masyarakat
(5)      Mempertimbangkan pentingnya Buah kebudayaan













7 .  Jika diimplentasikan Pada Pendidikan Agama Kristen Sekarang
Kelompok Kami beropini :
1.      Semangat untuk belajar, untuk menyebarkan dirinya , serta untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan harus dilakukan , dijalani dan diperjuangkan,  jika ingin berhasil hidupnya serta menjadi berkat bagi banyak orang,   Seperti Jean Jacques Rousseau yang yaitu anak yatim semenjak kecil, dan ayahnya spesialuntuk seorang tukang Jam namun bisa menjadi tokoh Pelopor Ilmu.
2.      Kehidupan Seorang ayahnya ternyata sanggup mensugesti pembentukan tabiat dan pemikiran anaknya,  Salah satu contohnya kehidupan kasatmata Rousseau yang ternyata banyak dipengaruhi oleh ayahnya , terutama  dalam pembentukan tabiat dan pemikirannya, hal itu di tulisnya dalam karya ia bertajuk “ Confessions”. Oleh lantaran itu jadilah ayah atau orang bau tanah yang baik bagi anak-anak di rumah, maupun di tempat kiprah kita.
3.      Suramnya kehidupan seseorang waktu kecil,waktu remaja belum tentu mengakibatkan kehidupannya suram ketika dia sudah Dewasa.Maka kita harus mempunyai pandangan positif terhadap anak didik kita, mendapatkan belum sempurnanya dan kelebihan mereka dengan kasih dan tetap mendidik mereka dengan baik sesuai dengan kondisinya.
4.      Lingkungan dan pergaulan mensugesti pembentukan pribadi, pola pikir, perilaku seseorang, dengan demikian kita wajib memperhatikan dan membimbing anak didik kita dalam lingkungan dan pergaulan biar sanggup terbentuk pribadi yang baik sebagai anak-anak Tuhan. 
5.      Pandangan Pendidikan dan Psikologi  Rousseau ,mengingatkan kita bahwa mengajar PAK, diharapkan  disesuaikan  dengan tingkat kemampuan dan perkembangan si anak biar mencapai samasukan yang dibutuhkan .
6.      Pandangan Teologi Rousseau, mengingatkan kita biar proses pembelajaran PAK di gereja juga diubahsuaikan dengan tingkat kemampuan dan perkembangan usia si anak biar mencapai samasukan yang dibutuhkan serta pertumbuhan iman mereka sanggup berlangsung sesuai tingkat perkembangan usianya, sehingga pengertiannya ihwal Allah sanggup ia pahami, ia terima dan  ia dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.

Tuhan memberkati




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sumbangsih Jean J. Rousseau Bagi Pend. Agama Kristen"

Posting Komentar